Minggu, 22 Februari 2015

PENGOLAHAN JERAMI SEBAGAI PAKAN TERNAK

PENGOLAHAN JERAMI  SEBAGAI  KOMPOS  DAN  PAKAN TERNAK




                       
            Tanah di katakana subur bila dapat menyediakan unsure hara dalam jumlah cukup dan seimbang serta mempunyai aerasi yang optimum. Padi atau beras akan di panen dibawa ketempat lain, sedangkan jerami sisa panen umumnya di bakar.
            Ketersediaan bahan pakan hijauan sangat di pengaruhi faktor musim, di mana pada musim hujan tersedia banyak pakan hijauan dan pada musim kemarau sangat terbatas..
Kandungan nutrisi jerami sangat rendah , untuk itu perlu di tingkatkan nilai nutrisinya.
            Salah satu teknologi pakan tepat guna yang dilakukan dalam pengolahan bahan pakan ternak adalah bioteknolofi melalui fermentasi.

·         PENGOLAHAN  KOMPOS  JERAMI
Dengan  mengolah kembali limbah jerami menjadi kompos, kita dapat menghemat pembelian pupuk organic. Pembuatan pupuk jerami hanya mempergunakan teknologi fermentasi. Selama masa fermentasi akan terjadi proses pelapukan  dan peguraian jerami menjadi kompos. Selama waktu fermentasi akan terjadi perubahan fisik dan kimiawi jerami.
Suhu Tumpukan jerami  akan meningkat dengan cepat sehari/dua hari setelah inkubasi. Pada saat suhu meningkat, mikroba akan dengan giat melakukan penguarian, sehingga terjadi penyusutan jerami 50% dari volume semula. Jerami  akan menjadi coklat kehitma-hitaman dan siap di aplikasikan di sawah.

·         PENGOLAHAN  JERAMI  SEBAGAI  PAKAN  TERNAK
Pemanfaatan jerami sebagai pakan tunggal tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada ternak, hal ini dapat menurunkan produktivitas ternak.
            Ada beberapa pengolahan yang dapat dilkukan untuk meningktakan  kecernaan potensial serat kasar. Perlakuan fisik  berupa pemotongan, penggilingan, peletin, penghancuran dan lain-lain. Bioteknologi merupakan suatu bidang penerapan biosains dan teknologi yang menyangkut aplikasi praktis organisme hidup. Bio teknologi mencakup proses fermentasi, pengolahan air sampah.

Bio teknologi di bagi  Dua  Yaitu  bio teknologi Modern dan Tradisional. Fermentasi  bio teknologi modern  dengan bantuan enzim dari mikroba untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisa dan reaksi kimia lainnya sehingga terjadi perubahan kimia pada suatu subtratorganik.
            Fermentasi di lakukan dengan cara menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulitik, lipotik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik ( Starbio, Starbioplus, EM-4 dan lain-lain).
Hasil penelitian Samsu (2006)  protein jerami padi yang di fermentasi mengalami peningkatan dari 4,23 % menjadi 8,14 % dan diikuti  dengan penurunan serat kasar, sehingga pakan akan lebih mudah di cerna oleh  ternak.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar